This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 23 Januari 2018

NAPI TERORIS MENYERANG PETUGAS SAAT BERPURA-PURA SAKIT

NAPI TERORIS MENYERANG PETUGAS SAAT BERPURA-PURA SAKIT 


NAPI TERORIS MENYERANG PETUGAS SAAT BERPURA-PURA SAKIT


Seorang napi kasus terorisme di Lapas Pasir Putih Nusakambangan Cilacap melakukan penyerangan ke petugas lapas, Senin (22/1). Beberapa petugas lapas akibat serangan tersebut dilaporkan mengalami luka memar dan lecet.

Identitas napi tersebut berinisial ZL alias Abu Irhab (35). Sedang kejadian berlangsung di ruang kamar no 9 Blok A Lapas Pasir Putih Nusakambangan sekitar pukul 09.45 Wib.

Kasubbag Humas Polres Cilacap, AKP Bintoro Wasono mengatakan penyerangan bermula saat pelaku mengeluh sakit dan minta diperiksa oleh petugas medis lapas. Pada saat pelaku diperiksa, pelaku tiba-tiba melakukan penyerangan kepada perawat.

"Saat itu petugas sedang mengukur tekanan tensi darah. Pelaku menyerang menggunakan kawat dan menyiram sayur ke wajah petugas," ujar Bintoro, Senin (22/1) malam.

Kemudian pelaku juga memukul dokter Lapas yang saat itu sedang mengawasi pemeriksaan. Secara membabi buta pelaku juga menyerang petugas lainnya yang tengah berjaga di ruang sel pelaku.

"Akibat kejadian tersebut beberapa petugas mengalami luka di beberapa bagian tubuh dan wajah" tambah Kasubbag Humas.

Setelah kejadian tersebut pelaku berhasil diamankan dan dimasukan kembali kedalam ruangan selnya.

Tetapi, saat akan dipindahkan dari blok A ke Blok C, pelaku kembali berulah. Ia menyerang petugas yang akan membawanya pindah ke sel lain menggunakan kawat.

"Akibatnya KPLP Lapas pasir Putih yang memimpin pemindahan mengalami luka goresan pada bagian tangan", ujar Bintoro.

Dari hasil olah TKP gabungan dari Reskrim Polres Cilacap, Polsek Cilacap Selatan dan anggota Pos Polisi Nusakambangan berhasil disita potongan kawat ukuran 6 inci. Selain itu satu buah gelas cangkir melamin warna coklat bertangkai yang diduga digunakan untuk menyerang petugas.

"Saat ini petugas masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan barang bukti lainnya," kata Bintoro.

Untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya pelaku dijerat pasal 351 kuhp tentang penganiayaan. Ancaman hukuman di atas 5 tahun

Senin, 22 Januari 2018

BOCAH DIBAWAH UMUR DICABULI KAKEK 70 TAHUN SAAT DITINGGAL MEMASAK

BOCAH DIBAWAH UMUR DICABULI KAKEK 70 TAHUN SAAT DITINGGAL MEMASAK


BOCAH DIBAWAH UMUR DICABULI KAKEK 70 TAHUN SAAT DITINGGAL MEMASAK



Kepolisian Resort Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh, menangkap seorang kakek, AS (70), karena diduga telah mencabuli bocah di bawah umur. Peristiwa pencabulan terjadi di rumah pelaku di Dusun Alue Lhok, Desa Alue Peunawa, Kecamatan Babahrot, Sabtu (20/1) sekira pukul 10.00 WIB.

Kasat Reskrim Abdya, Iptu Zul Fitriadi mengatakan, kasus itu terjadi saat orang tua korban sedang memasak di dapur rumahnya Dusun Alue Lhok. Kemudian orang tua korban pergi keluar untuk meminta kunyit kepada tetangga sebelah rumah yang bernama Mak Kaila.

Dia menambahkan, setelah itu orang tua korban kembali lagi memasak di dapur. Hingga satu jam kemudian sekira pukul 10.00 WIB, orang tua korban menyuruh Dian (kakak korban) untuk mencari adiknya agar pulang ke rumah.

"Korban tidak ditemukan walaupun kakaknya sudah mencari ke sana kemari dan akhirnya, Dian kembali ke rumah menyampaikan kepada ibunya bahwa adiknya tidak ditemukan," kata Iptu Zul meniru ucapan orang tua korban ketika dimintai keterangan, di Blangpidie, Senin (22/1).

Menurut dia, ibu korban merasa tidak enak hati ketika melihat ke arah rumah pelaku yang berada berdekatan. Lantas, ibu korban mencoba memanggil nama korban dengan suara nada tinggi dan korban pun menyahut pangilan ibunya dari dalam rumah pelaku.

"Awalnya ibu korban mencoba membuka pintu belakang rumah terlapor ternyata terkunci. Lalu korban membuka pintu rumah itu sendiri dan dari dalam rumah kakek itu, ibu korban melihat anaknya masih menggunakan pakaian di badan," kata dia, seperti diberitakan Antara.

Lalu, sambung dia, sang ibu tersebut menanyakan pada korban, ngapain kamu di dalam rumah orang lain. Korban menjawab bahwa dirinya disuruh pegang alat kelamin pelaku.

Ibu korban mengaku merasa kaget ketika mendengarkan pernyataan anaknya dan langsung membawa korban untuk mandi ke sungai yang berada tidak jauh dari tempat kejadian perkara.

"Jadi, pada saat anaknya dimandikan, ibu korban melihat di sekitar alat kelamin anaknya ada kemerahan, dan menurut pengakuan korban sekarang pada saat buang air kecil terasa pedih," ujarnya.

Orang tua korban kemudian melaporkan peristiwa itu ke Mapolsek Kecamatan Babahrot. Kasus ini masih diselidiki pihak kepolisian.

"Korban sudah kita visum, dan pelakunya sudah kita tahan untuk dimintai keterangan lebih lanjut," tandasnya

POLISI TELAH MENANGKAP PELAKU PENGENDARA MOBIL PENYERET ANGGOTA POLISI

POLISI TELAH MENANGKAP PELAKU PENGENDARA MOBIL PENYERET ANGGOTA POLISI 


POLISI TELAH MENANGKAP PELAKU PENGENDARA MOBIL PENYERET ANGGOTA POLISI


Polisi akhirnya berhasil menangkap pengendara mobil yang menyeret anggota Polri, Bripda Dimas Prianggoro, saat hendak dihentikan karena menerobos jalur Transjakarta di Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur. Pelaku yang diketahui bernama Tessa Granitsa Satari itu ditangkap Unit Resmob Polres Jaktim dan Unit Krimum Polres Jaktim, Senin (22/1) sekira pukul 21.00 WIB di Hotel Crown Taman Sari Jakarta Barat.

Pelaku merupakan warga Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Barang bukti yang berhasil diamankan polisi yakni satu unit mobil Cadilag warna putih dengan nomor polisi B19NSC. Mobil tersebut digunakan pelaku saat kejadian.

Saat kejadian, korban Bripda Dimas Prianggoro, sedang bertugas di lampu merah jalur Transjakarta, Utan Kayu Utara, Matraman, Jakarta Timur. Pelaku kemudian menerobos jalur Transjakarta dan diberhentikan oleh korban.

"Korban meminta surat-surat kendaraan namun pelaku menarik tangan korban dan terseret oleh mobil pelaku yang mengakibatkan korban jatuh dan tangannya patah dan luka memar," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono, Selasa (23/1).

Saat ini, pelaku dan barang bukti sudah dibawa ke Polres Jakarta Timur untuk diproses.

Sebelumnya, Kapolsek Matraman Kompol Suparidi mengatakan pelaku sempat mengeluarkan STNK namun tidak diberikan kepada korban. Pelaku justru menjatuhkan STNK tersebut ke dalam mobilnya. Pelaku kemudian menarik tangan korban dan menjalankan mobilnya hingga korban terseret 10 meter.

"Tangan kiri korban patah sedangkan pengemudi kabur ke arah Jalan Pemuda Pulo Gadung," kata Suparidi dalam keterangannya, Sabtu (20/1).

SUWARNO NEKAT MENIKAM KARYAWAN TOKO AKIBAT KESAL PESANAN TAK KUNJUNG DIKIRIM

SUWARNO NEKAT MENIKAM KARYAWAN TOKO AKIBAT KESAL PESANAN TAK KUNJUNG DIKIRIM


SUWARNO NEKAT MENIKAM KARYAWAN TOKO AKIBAT KESAL PESANAN TAK KUNJUNG DIKIRIM


Pria bernama Suwarno (35) mengamuk di toko aksesoris handphone di Lokasari Square, Tangki, Tamansari, Jakarta Barat, Sabtu (21/1). Suwarno naik pitam karena barang pesanan tidak kunjung dikirim. Dia membacok karyawan toko yang bernama Martha hingga bersimbah darah dan kini dirawat di Rumah Sakit Husada.

Awalnya, Suwarno mengacungkan sebilah pisau ke arah Susiana Gotama yang merupakan pemilik toko. Namun, Martha menghalangi aksi Suwarno sehingga pisau mengenai bagian tangan sebelah kiri dan punggung belakang.

"Pada saat kejadian korban sedang bersama dengan pemilik toko yaitu Susiana Gotama berada di dalam ruangan, kemudian pelaku berusaha mencari Susiana Gotama selanjutnya pelaku mengarahkan senjata tajam kearah Susiana Gotamam," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono melalui keterangan tertulis, Minggu (21/1).

Menurut Argo, setelah kejadian pelaku langsung diamankan oleh Anggota Buser Aiptu Jarwoto dibantu dengan barang bukti ke posko yang berada di Komplek THR Lokasari dan saat ini sedang dilakukan proses penyidikan.

Kejadian ini sebelumnya sempat viral di media sosial. Dalam tayangan CCTV, Suwarno yang mengenakan jaket jins datang dan langsung mencoba menebas pisau ke karyawan toko. Saat kejadian, karyawan toko tengah melayani pengunjung.

WANITA MAROKO TELAH TERBUKTI BERGABUNG DENGAN ISIS DI HUKUM MATI DIJERMAN

WANITA MAROKO TELAH TERBUKTI BERGABUNG DENGAN ISIS DI HUKUM MATI DIJERMAN


WANITA MAROKO TELAH TERBUKTI BERGABUNG DENGAN ISIS DI HUKUM MATI DIJERMAN


Seorang wanita Jerman dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Irak karena bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Wanita yang tidak disebutkan namanya itu memberikan dukungan logistik dan bantuan lainnya kepada ISIS untuk melakukan kejahatan.

Juru bicara Dewan Kehakiman Agung, Abdul Sattar Bayrkdar, mengatakan wanita itu mengaku bergabung dengan ISIS setelah melakukan perjalanan dari Jerman menuju Suriah. Lalu dia ke Irak bersama putrinya. Kedua anak perempuannya kini menikahi militan ISIS, dilansir dari laman The Independent, Senin (22/1).

Wanita asal Maroko ini tinggal di wilayah Mannheim, Jerman, saat dia menuju ke Suriah.

Wanita ini sebelumnya pernah ditangkap pada Juli 2017, setelah pertempuran Mosul saat pasukan Irak mengusir ISIS dari kota kedua di Irak.

Bayrkdar mengatakan saat ini dia menghadapi hukuman gantung, namun dia masih bisa mengajukan banding atas hukumannya.

Selain wanita ini, wanita Jerman lainnya bernama Linda Wenzel juga ditangkap dengan tuduhan yang sama. Dia melarikan diri ke Suriah saat berusia 15 tahun. Wenzel menghadapi hukuman mati jika terbukti membantu ISIS.

Otoritas Irak mengatakan Wenzel bertugas sebagai penembak jitu selama bergabung dengan ISIS. Namun Wenzel mengaku sebagai pembantu rumah tangga

Minggu, 21 Januari 2018

KORBAN KASUS PENEMBAKAN ANGGOTA BRIMOB TERNYATA KADER PARTAI GERINDRA

KORBAN KASUS PENEMBAKAN ANGGOTA BRIMOB TERNYATA KADER PARTAI GERINDRA


KORBAN KASUS PENEMBAKAN ANGGOTA BRIMOB TERNYATA KADER PARTAI GERINDRA


Korban penembakan di area parkir diskotik Lips Club Bogor berinisial F diketahui merupakan salah satu kader dari Partai Gerindra.

Fakta itu terungkap saat Ketua Bidang Advokasi Partai Gerindra Habiburokhman mendatangi Mapolresta Bogor Kota untuk memastikan kejadian tersebut, Sabtu (20/1/2018).

Habiburokhman mengatakan, identitas anggota Partai Gerindra yang meninggal setelah tertembak itu bernama Fernando Alan Joshua Wowor.

"Setelah mendapat informasi terjadi penembakan terhadap salah satu kader kami di Bogor, saya langsung meluncur ke sini," ucap Habiburokhman, saat ditemui di Mapolresta Bogor Kota.

Ia mengungkapkan, kedatangannya ke kantor polisi untuk membuat laporan atas kasus penembakan yang menyebabkan salah satu kader partai berlambang kepala burung garuda itu meninggal.

Lanjutnya, laporan kepolisian itu sekaligus ditujukan kepada pihak dari pelaku penembakan yang sebelumnya telah membuat laporan atas kasus pemukulan terhadap Briptu AR.

"Saya kaget, saat tiba di sini, rekan-rekan dari almarhum (korban) justru sedang diperiksa sebagai saksi atas laporan yang dibuat oleh pihak pelaku penembakan," katanya.

"Kan aneh. Ini soal penembakan. Mungkin setelah penembakan, terjadi keributan dalam konteks untuk meringkus pelaku. Temen-temen almarhum yang lain ramai-ramai nangkepin, mungkin disitu terjadi pemukulan. Tapi penembakannya dulu dong yang diusut," sambungnya.

Kata dia, berdasarkan pengakuan dari rekan-rekan korban, sebelum penembakan terjadi, Briptu AR mengeluarkan senjata api.

Hal itu membuat korban bersama rekan-rekannya berusaha merebut senjata tersebut, hingga terdengar suara letusan tembakan. Melihat korban tertembak, rekan lainnya kemudian berusaha melumpuhkan anggota Brimob itu.

"Jadi, mereka membantah soal pernyataan polisi yang bilang sempat terjadi cekcok mulut di parkiran. Versi mereka, karena sama-sama ga mau ngalah, pelaku kemudian mengeluarkan pistol yang menyebabkan keributan terjadi," pungkas dia.

JENAZAH LAKI-LAKI DI TEMUKAN TEWAS MENGENASKAN DENGAN LUKA BACOK DI LEHER

JENAZAH LAKI-LAKI DI TEMUKAN TEWAS MENGENASKAN DENGAN LUKA BACOK DI LEHER


JENAZAH LAKI-LAKI DI TEMUKAN TEWAS MENGENASKAN DENGAN LUKA BACOK DI LEHER


Sesosok jasad jenis kelamin laki-laki ditemukan di Jalan Muting Polder Kampung Mappi Kabupaten Merauke, Minggu (21/1) sekira pukul 05.45 Wit. Kondisi jasad cukup mengenaskan dengan luka bacok terbuka di bagian leher dan belakang.

Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal mengatakan korban bernama Frederikus Masan Kaitemu. Korban ditemukan Ruslim yang mendapatkan informasi dari istrinya adanya sosok laki-laki terkapar dalam posisi terlentang.

"Saksi langsung menuju ke tempat kejadian dan setibanya di tempat kejadian Saksi melihat korban dalam posisi terlentang dengan menggunakan celana panjang jeans warna biru serta tidak menggunakan baju dan di sekitar tubuh korban berlumuran darah," ujar Kamal dalam keterangannya.

Kemudian, saksi melapor ke Polres Merauke dan langsung mendatangi lokasi. "Selanjutnya pada pukul 06.15 Wit, piket Gabungan Sat fungsi tiba di TKP dan langsung melakukan Identifikasi dan pulbaket dan selanjutnya pada Jam 07.15 Wit, Jenazah tersebut dibawa menuju ke RSUD Kabupaten Merauke," jelasnya.

Dari lokasi, polisi menyita sebuah parang Caramontina, kemudian parang stenlis yang sudah dimodifikasi berbentuk Gerigi, sebuah baju dan topi warna hitam, dan 4 buah botol air mineral bekas minuman keras jenis sopi.

Kamal mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang dapat mengganggu stabilitas keamanan di Kabupaten Merauke. Saat ini kasus tersebut dalam penanganan Sat Reskrim Polres Merauke.

Sabtu, 20 Januari 2018

DA PELAKU PEMEROKSAAN SISWI SMK MELAHIR DI TOILET DIRINGKUS POLISI MAKASSAR

DA PELAKU PEMEROKSAAN SISWI SMK MELAHIR DI TOILET DIRINGKUS POLISI MAKASSAR


DA PELAKU PEMEROKSAAN SISWI SMK MELAHIR DI TOILET DIRINGKUS POLISI MAKASSAR


Polisi berhasil meringkus pelaku pencabulan SMK di Makassar berinisial Ans (17). Pelaku berinisial Da (21) diringkus polisi dari unit Jatanras Polrestabes Makassar saat asik menikmati Coto Makassar di Jalan Gagak.

Sebelumnya, Ans yang merupakan warga Kabupaten Gowa bersekolah di Makassar melahirkan sendiri di toilet sekolahnya, Kamis (18/1). Kejadian tersebut diketahui setelah salah seorang rekan korban mendengar suara tangis bayi dari arah toilet.

Oleh pihak sekolah, Ans dan bayinya yang berjenis kelamin perempuan itu dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara.

Sejak saat itu, polisi bergerak mencari pelaku yang menghamili anak di bawah umur ini. Awalnya beredar informasi jika Ans adalah korban perkosaan.

"Pelakunya sudah ditangkap siang tadi saat dia makan coto. Inisial pelaku Da, pengangguran. Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku ini sudah pernah ditahan dan jalani hukuman di Lapas karena kasus yang sama, hamili anak orang," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar AKBP Anwar Hasan, Sabtu (20/1).

Dari pengakuan pelaku, dia menjelaskan, kejadian bermula ketika Ans bersedia diajak keliling Kota Makassar. Korban kemudian di bawa ke rumah paman pelaku dan di situlah dia menyetubuhi Ans.

"Dari rangkuman keterangan yang ada, diduga antara pelaku dan korban ada hubungan pacaran namu pada dasarnya apa yang dilakukan pelaku tetaplah perbuatan pidana karena telah menghamili anak di bawah umur. Lebih lanjut kasus ini akan diproses oleh penyidik unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar," tutup Anwar.

ORANGUTAN DITEMUKAN TEWAS MENGENASKAN DENGAN 17 TEMBAKAN DAN TANPA KEPALA

ORANGUTAN DITEMUKAN TEWAS MENGENASKAN DENGAN 17 TEMBAKAN DAN TANPA KEPALA


ORANGUTAN DITEMUKAN TEWAS MENGENASKAN DENGAN 17 TEMBAKAN DAN TANPA KEPALA


Orangutan Kalimantan Tengah (Pongo Pygmaeus Rumbii) yang ditemukan mati tanpa kepala, Sungai Kalahien Buntok, Barito Selatan, Kalimantan Tengah, Selasa (15/1) lalu, diduga kuat akibat tembakan senapan angin. Selain itu, di badannya juga ditemukan sejumlah luka tebasan senjata tajam.

Autopsi dilakukan Kamis (18/1) kemarin oleh tim forensik Polda Kalimantan Tengah, dokter dari Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) dan dari Centre for Orangutan Protection (COP) juga BKSDA Kalteng. Tujuannya untuk memastikan penyebab kematian Orangutan jantan dewasa itu.

"Proses autopsi kemarin dilakukan sekitar 2 jam. Ditemukan 3 luka di leher akibat benda tajam, sehingga leher putus atau kena tebasan," kata Manajer Perlindungan Habitat COP Ramadhani, dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (19/1).

Sederetan bukti lainnya hasil autopsi juga ditemukan 17 peluru senapan angin, patahnya 7 tulang rusuk, lambung pecah, jantung luka akibat peluru senapan angin hingga lebam di bagian dada kiri.

"Lebam ini akibat benda tumpul hingga tulang rusuk patah. Diperkirakan matinya orangutan ini, sudah 3 hari sebelumnya," ujar Ramadhani.

Dijelaskan, orangutan itu dipastikan liar lantaran tidak ditemukan mikro chip, sebagaimana yang pernah masuk program rehabilitasi. "Kalau pencernaannya normal. Karena terdapat kulit dan daun-daunan yang belum tercerna sempurna," ungkap Ramadhani.

Di sekitar lokasi penemuan bangkai orangutan itu terdapat perkebunan sawit dan juga kegiatan tambang. Kuat dugaan, orangutan nahas itu terlibat konflik dengan manusia.

"Jadi, hasil autopsi itu membuktikan kejahatan manusia. Selain tembakan senapan angin, kemudian kepalanya ditebas," ucapnya.

Polda Kalimantan Tengah dibantu bersama dengan tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) masih memburu pelaku pembantai orangutan malang itu.

"Ini momen KLHK dan BKSDA untuk menegakkan hukum. Belajar dari kasus di Kaltim (pembantaian orangutan 2011 di Desa Puan Cepak Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur), warga banyak jadi lebih sadar untuk perlindungan Orangutan. Sosialisasi perlindungan satwa percuma, lebih bagus penindakan dan penegakan hukum itu lebih bagus," ucapnya.

Diketahui, sempat dikira jasad manusia, bangkai satwa orangutan, ditemukan mengambang di sungai Kalahien Buntok, Barito Selatan, Kalimantan Tengah. Kondisinya bangkai orangutan itu mengenaskan, tanpa kepala dan tangan nyaris putus. Tidak menunggu lama, bangkai itu pun dikuburkan bersama warga sekitar, setelah dilaporkan ke BKSDA Kalteng

ANGGOTA BRIMOB TERLIBAT PERKELAHIAN DENGAN WARGA SIPIL YANG BERUJUNG KEMATIAN

ANGGOTA BRIMOB TERLIBAT PERKELAHIAN DENGAN WARGA SIPIL YANG BERUJUNG KEMATIAN


ANGGOTA BRIMOB TERLIBAT PERKELAHIAN DENGAN WARGA SIPIL YANG BERUJUNG KEMATIAN


Kepolisian Resor Bogor Kota tengah menyelidiki kasus perkelahian yang melibatkan anggota Polisi dari Brimob Kelapa Dua, dengan warga sipil. Korban warga sipil tewas tertembak.

"Sabtu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB terjadi perkelahian antara anggota kita dengan masyarakat," kata Kepala Bidang Hukum Polda Jawa Barat, Kombes Pol Ikhsantyo Bagus Pramono di Makopolresta Bogor Kota, Sabtu (20/1).

Selaku Pamen Aksistensi Polresta Bogor Kota, Bagus yang didampingi Wakapolresta Bogor Kota AKBP Rantau Isnur Eka, dan Kabag Ops Kompol Fajar mengatakan hasil sementara dari interogasi dan olah tempat kejadian perkara, perkelahian tersebut menyebabkan anggota Brimob Kelapa Dua yang terlibat perkelahian mengalami koma dan kritis.

Saat ini Brigadir R dirawat di RS Kramatjati, Jakarta Timur. Seorang warga sipil F yang terlibat perkelahian meninggal dunia diduga akibat luka oleh letusan senjata api.

Perkelahian antara keduanya terjadi di parkiran salah satu tempat hiburan malam.
"Kita tidak tahu masalahnya apa, dalam penyelidikan. Saksi-saksi sudah diamankan, begitu juga barang bukti," kata Bagus.

Korban meninggal dunia juga sedang diotopsi guna mengetahui apa penyebab kematiannya dan dari arah mana penembakan terjadi.

"Ini perkelahian, ada perebutan senjata api. Kita datangi lokasi, sementara masih pendalaman, dari mana anggota, dalam rangka apa, semua masih pendalaman," katanya.

Menurut Bagus, anggota yang terlibat perkelahian tersebut berada di lokasi bersama dengan calon istrinya. Sementara senjata yang digunakannya merupakan perlengkapan perorangan Polri yang dilengkapi surat-surat kepemilikan.

"Kejadiannya di tempat parkiran bukan di dalam THM, jaraknya 50 meter," katanya.

Terkait senjata api yang digunakan menurut Bagus, senjata tersebut merupakan perlengkapan perorangan Polri, dan yang bersangkutan adalah angggota Brimob, dengan surat-surat kepemilikan senjata lenggkap. Sehingga boleh membawa senjata api walau tidak dalam tugas.

"Untuk penyebabnya apa masih kita selidki, karena anggota ini bersama calon istrinya," kata Bagus.

"Kami masih lakukan penyelidikan, mengumpulkan saksi-saksi, dan informasi akan terus diperbaik," kata Bagus.

Untuk asal usul korban yang meninggal dunia dengan inisial F masih ditelusuri. Sementaraa calon istri dari anggota Brimob tersebut juga melihat terjadi pengeroyokan.

Data di lapangan yang diperoleh Antara menyebutkan, korban meninggal dunia bernama Fernando usia 29 tahun, warga Pasir Maung, Jayanti, Kecamatan Citereup, Kabupaten Bogor.

Jumat, 19 Januari 2018

SISWI SMK MAKASSAR KEDAPATAN MELAHIRKAN BAYI DI TOILET SEKOLAH

SISWI SMK MAKASSAR KEDAPATAN MELAHIRKAN BAYI DI TOILET SEKOLAH


SISWI SMK MAKASSAR KEDAPATAN MELAHIRKAN BAYI DI TOILET SEKOLAH


Siswi sebuah SMK di wilayah Kecamatan Tamalate, Makassar yang saat ini duduk di kelas III berinisial ANS (17) kedapatan melahirkan bayinya di toilet sekolah, sekitar pukul 12.00 WITA, Kamis (16/1).

Siswi berpostur sedikit mungil itu bersama bayinya berjeniskelamin perempuan kini dirawat di RUmah Sakit Bhayangkara dan dalam pantauan unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar.

Wakapolrestabes Makassar, AKBP Hotman Sirait membenarkan kejadian tersebut. Namun, dia belum mengetahui peristiwa tersebut secara utuh.

"Laporan yang saya terima dari pihak RS Bhayangkara, bayi itu dilahirkan normal, tidak prematur. Dikandung oleh siswi ini cukup 9 bulan. Bobot tubuh bayinya 2 kilogram lebih. Mungkin saja selama ini memang teman-temannya tidak tahu kalau ANS hamil karena posturnya sedikit kecil dan perutnya juga kecil. Bayinya saja hanya 2 kilogram lebih beratnya," kata AKBP Hotman Sirait.

Sementara Ipda Nina, Perwira Unit (Panit) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar mengatakan, dirinya telah bersama Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Jamal Fathur ke RS Bhayangkara. Namun belum banyak keterangan yang bisa dikorek dari siswi ini karena kondisinya masih lemah usai melahirkan.

Orangtua siswi yang ada di rumah sakit mendampingi putrinya juga belum bisa diambil keterangannya. Orangtua ANS masih terkejut sebab tak mengetahui kalau anaknya tengah hamil.

"Belum banyak keterangan yang bisa saya sampaikan mengenai kasus ini karena yang bersangkutan masih di bawah umur jadi kita pertimbangkan psikologinya. Yang jelas, siswi ini juga mengaku tidak tahu kalau lagi hamil," tutur Ipda Nina.

Namun ditambahkan sia, kasus tersebut akan didalami dengan mencari tahu siapa yang menghamili anak di bawah umur ini.

"Ini sudah pidana jadi tadi kita arahkan ibu dari siswi ini masukkan laporan polisi,"ujarnya

ANGGOTA POLISI MENGALAMI LUKA BACOK SAAT MELERAI AKSI TAWURAN

ANGGOTA POLISI MENGALAMI LUKA BACOK SAAT MELERAI AKSI TAWURAN


ANGGOTA POLISI MENGALAMI LUKA BACOK SAAT MELERAI AKSI TAWURAN


Seorang anggota Polisi mengalami luka parah usai kena bacok senjata tajam. Anggota Reskrim
Polsek Johar Baru bernama Brigadir Wahyu ini mengalami luka ketika melerai dua kelompok pemuda di Jalan Kramat Pulo Gundul, RW 10 dan RW 13, Kelurahan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (17/1) malam.

"Kini sedang menjalani rawat jalan," kata Kanit Reskrim Polsek Johar Baru AKP Yossy Januar.

Menurut Yossy, malam itu dua kelompok pemuda tawuran yang diduga dendam lama yang tidak berujung selesai. Dua kelompok pemuda yang bertetangga itu bentrok dan saling lempat batu.

"Puluhan petugas gabungan dari Polsek Johar Baru dan Polres Metro Jakpus dalam waktu singkat tiba di TKP," ujarnya.

Namun, saat ingin melerainya, anggota polisi justru terjebak dan tiba-tiba disabet oleh senjata tajam. Alhasil anggota terluka bagian lengan usai ditangkis.

"Anggota luka-luka dibawa ke rumah sakit," katanya.

Saat itu juga, kata Yossy, petugas langsung mengeluarkan senjata api ke kelompok tersebut yang melukai anggota.

"Warga yang menyerang polisi pakai senjata tajam terpaksa ditembak kaki kiri dan hingga saat ini masih dirawat di RS Polri Kramatjati," katanya.

Begitu mendengar ada suara tembakan, kedua kubu yang tawuran segera membubarkan diri.

"Saat ini kita masih melakukan penyelidikan untuk menangkap para pelaku," pungkasnya.

Kamis, 18 Januari 2018

EA NEKAT MEMINUM OBAT BATUK DAN SABUN DETERJEN KARENA TAK MAU DICERAI ISTRI

EA NEKAT MEMINUM OBAT BATUK DAN SABUN DETERJEN KARENA TAK MAU DICERAI ISTRI


EA NEKAT MEMINUM OBAT BATUK DAN SABUN DETERJEN KARENA TAK MAU DICERAI ISTRI


LIPOQQ - Seorang pemuda berinisial EA (24) yang merupakan warga Wunut, Desa Sumberwungu, Kecamatan Tepus, Gunungkidul, DIY mencoba bunuh diri karena tak mau diceraikan oleh sang istri, Selasa (16/1). EA mencoba bunuh diri dengan minum 60 sachet obat batuk dan sabun cuci.

Kasubag Humas Polres Gunungkidul, Iptu Ngadino menyampaikan upaya bunuh diri yang dilakukan oleh EA ini usai melakukan musyawarah dengan keluarga istrinya. Musyawarah ini digelar di rumah sang kakek yang berada tak jauh dari rumah EA.

"Istri EA bersama keluarganya datang ke rumah Ketua RW. Kemudian mendatangi rumah kakek EA dan membicarakan masalah keluarga yang tengah dihadapi keduanya," ujar Ngadino.

Ngadino mengatakan saat rembug keluarga itu, EA tidak mau diceraikan oleh istrinya. EA mengaku masih mencintai sang istri. Usai berembuh, EA pun masuk ke dalam kamar.

"EA masuk ke dalam kamar dan meminum 60 sachet obat batuk. Kemudian juga meminum obat penenang jenis atorvastatin, EA kemudian keluar dari kamar dan masuk ke kamar mandi. Di dalam kamar mandi, EA minum detergen atau sabun cuci," ungkap Ngadino.

Ngadino menceritakan usai meminum obat batuk, obat penenang dan sabun cuci, EA pun kemudian pingsan. Oleh pihak keluarga, EA pun dilarikan ke RS Pelita Husada untuk mendapatkan pertolongan medis.

"Dari keterangan pihak keluarga, saat ini EA masih dirawat di rumah sakit. Meskipun demikian, kondisinya sudah semakin membaik. Dari rumah EA kami mengamankan barang bukti berupa bungkus obat batuk. Kami meminta kepada pihak keluarga untuk melakukan pengawasan kepada EA," tutup Ngadino.