Kamis, 04 Januari 2018

MODUS MEMILIKI KEAHLIAN SEMAR MESEM UNTUK MENCABULI 25 BOCAH DITANGERANG

MODUS MEMILIKI KEAHLIAN SEMAR MESEM UNTUK MENCABULI 25 BOCAH DITANGERANG




Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sabilul Alif menerangkan, awal kronologi WS alias babeh, predator anak yang tega memangsa 25 anak di Kampung Sakem, Desa Tamiang, Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang.

"Awalnya saat pelaku ditinggali istrinya bekerja menjadi TKW di Malaysia, saat itu sudah 3 bulan," kata Sabilul," kata Sabilul, Kamis (4/1) di Mapolresta Tangerang.

Di hadapan Sabilul, WS mengaku sudah melakukan kekerasan seksual kepada anak-anak di kampung itu sejak bulan April 2017.

Menurut tersangka, lanjut Sabilul, anak-anak sering mendatangi dirinya di gubuk yang dia dirikan.

"Kedatangan anak-anak karena menganggap tersangka memiliki ajian semar mesem dan bisa mengobati orang sakit," kata dia.

Tersangka sendiri, terang Sabilul, mengaku sehari-hari berprofesi sebagai guru honorer di salah satu SD di kawasan Rajeg, Kabupaten Tangerang.

Anak-anak itu kemudian meminta ajian semar mesem kepada tersangka. Atas permintaan itu, terang Sabilul, tersangka bersedia memberikan ajian semar mesem asalkan ada mahar atau semacam kompensasi uang.

"Namun, untuk mahar uang, anak-anak mengaku tidak memilikinya. Tersangka kemudian mengatakan, mahar uang bisa diganti asalkan anak-anak bersedia disodomi. Berdasarkan pengakuan tersangka, anak-anak bersedia disodomi olehnya," kata dia.

1 komentar: