Selasa, 16 Januari 2018

ZL DICIDUK POLISI USAI MENCABULI 14 BOCAH DIBAWAH UMUR

ZL DICIDUK POLISI USAI MENCABULI 14 BOCAH DIBAWAH UMUR


ZL DICIDUK POLISI USAI MENCABULI 14 BOCAH DIBAWAH UMUR


Zl (31) ditangkap dalam kasus pencabulan 14 bocah di Kabupaten Karimun, Kepulauan RIau. Penagkapan Zl berdasarkan pengembangan kasus pencabulan 13 anak dengan tersangka AM alias T, 14 anak yang menjadi korban adalah pelajar lembaga pendidikan nonformal di Karimun.

Pengungkapan kasus pedofilia tersebut berawal dari laporan kepolisian LP-B/07/1/2017/KEPRI/SPK-RES KARIMUN dari salah orang tua korban.

"Berdasarkan laporan itu, kami langsung mengamankan ZL, dan dia mengakui perbuatannya," kata Kasat Reskrim POlres Karimun AKP Lulik Febriantara di Tanjung Balai Karimun, Selasa (16/1).

Dari haril pemeriksaan awalnya sebanyak 14 orang anak yang telah menjadi korban adalah FR, FI, SH, AL, BG, PW, FD, AD, FV, BD, PR, HB, DS dan DN dengan usia rata-rata 11 sampai 13 tahun.

"Kita juga saat ini telah meminta keterangan dari beberapa pelapor," katanya.

Tersangka terancam hukuman maksimal, sebab pelaku adalah orang yang dianggap dekat dengan korban, dalam hal ini sebagai orang tua, wali dan guru.

Tersangka dijeral dengan Pasal 82 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindung Anak dengan hukuman penjara minimal 5 tahun maksimal 15 tahun.

Sementara itu, tersangka ZL mengaku perbuatannya terhadap para pelajar tersebut hanya candaan belaka. "Saya tidak menyangka kalau apa yang saya lakukan itu dianggap melecehkan," kata ZL.

ZL mengaku selama menjadi kepala ruangan, kerap mencium kenin dan pipi para pelajarnya, hal demikian sebagai wujud dari kasih sayang antara seorang orang tua kepada anaknya.

"Bahkan kerap kali selisih jalan saya pernah menepuk pinggulnya, tujuannya untuk mempercepat mereka berjalan," katanya.

ZL juga menyadai bahwa kedekatannya tersebut menyeretnya ke dalam hal-hal yang lebih brtal lagi, beberapa kesempatan ia lakukan untuk memegang pinggul korban dan dirinya pun pernah mencium kemaluan korban.

"Tapi tidak sampai masuk ke dalam mulut, hanya menciumnya saja," katanya.

Ironisnya perbuatannya tersebut dilakukannya ditempat-tempat ramai, seperti di tempat fasilitas sekolah tersebut kolam renang dan asrama tidur.

"Saya tinggal di sekolah itu juga, saya sudah berkeluarga, anak tiri saya dua," katanya.

1 komentar: