ZAMAN PAK HARTO, INDONESIA PERINGKAT 2 SEA GAME SAJA DI ANGGAP AIB
LIPOQQ - Zaman Pak Harto, Indonesia peringkat 2 SEA Games saja dianggap aib.
SEA Games tahun 2017 di Malaysia telah usai dengan menyisahkan pil pahit bagi Indonesia. Sepanjang keikutsertaan Indonesia di SEA Games sejak 1977, inilah prestasi terburuk yang diraih Indonesia.
Indonesia hanya meraih peringkat kelima dengan perolehan 38 medali emas, 63 medail perak, dan 90 medali perunggu. Hal itu menjadi catatan terburuk di dalam sejarah Indonesia atas keikutsertaan di ajang olahraga Sea Games. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahwari langsung meminta maaf atas capaian yang tidak memuaskan ini.
"Tentu tidak bisa apologi panjang lebar. Mohon maaf, kita sudah melakukan upaya langkah besar," kata Menpora Imam Nahwari saat menggelar konferensi pers di kantornya," Jakarta, Kamis (31/8).
Namun pemerintah tetap mengapresiasi para atlet yang bertanding dengan kejujuran dan sportivitas. Walau begitu pembinaan atlet akan diperbaiki sehingga prestasi olahraga Indonesia bisa meningkat kembali.
Ada kisah menarik di era Presiden Soeharto soal capaian Indonesia di SEA Games. Zaman Orde Baru, Indonesia selalu jadi langganan juara umum SEA Games. Cuma dua kali Indonesia jadi peringkat kedua. Tahun 1985 dan 1995. Dua-duanya digelar di Bangkok.
Saat itu jangankan juara kelima, peringkat kedua pun sudah dianggap aib. Bahkan sampai Presiden Soeharto merasa risau melihat hal itu. Menpora ABdul Gafur langsung di panggil untuk memberikan laporan lengkap soal turunnya peringkat Indonesia.
"Presiden Soeharto amat risau dengan kegagalan Indonesia meraih juara umum SEA Games XIII di Bangkok," kata tokoh olahraga Indonesia Mangambor Ferdinand Siregar yang ikut hadir dalam pertemuan itu.
Hal tersebut dituliskan MF Siregar untuk buku Guru-Guru Keluhuran, Rekaman Monumental Anak tiga Zaman yang diterbitkan Kompas.
Seluruh cabang olahraga dievaluasi habis-habisan. Presiden Soeharto menegaskan jangan sampai kekalahan Indoensia terulang pada SEA Games XIV yang akan di gelar di Jakarta tahun 1987. MF Siregar, Menpora Abdul Gafur dan Menkokesra Alamsyah Prawiranegara diperintahkan menyiapkan SEA Games dengan sebaik-baiknya. Semua kementerian di bawah Kemenko Kesra diminta untuk memberikan dukungan penuh pada SEA Games XIV. Bahkan Pak Harto menerbitkan instruksi presiden khusus.
Hasilnya memang sangat membanggakan. Indonesia menang telak dan tak memberi napas lawan-lawannya di SEA Games XIV.
Bayangkan saat itu atlet Indonesia meraih 183 medali emas, 136 medali perak dan 84 perunggu. Total 403 medali dipersembahkan. Bandingkan dengan juara kedua Thailand yang cuma dapat 63 medali emas dan Malaysia yang dapat 35 medali emas.
Prestasi ini terus dipertahankan di setiap Sea Games. Indonesia terus juara umum, kecuali tahun 1995 di Bangkok, Tahun 1997 kembali Indonesia membalas dendam dan merebut juara umum.
Namun sejak era reformasi MF Siregar mengaku merasa sedih. Prestasi Indonesia di SEA Games terus menurun. Tak lagi cuma peringkat dua, Indonesia juga merasakan pahitnya posisi tiga dan empat. Parahnya lagi hal itu dianggap sebagai hal yang biasa-biasa saja.
"Zaman Pak Harto posisi nomor dua saja sudah dianggap sebagai tamparan pada sebuah bangsa," tulisnya sedih.
Sejak reformasi tahun 1998, tercatat sudah 10 kali SEA Games digelar. Hasilnya Indonesia hanya sekali merasakan manisnya juara umum. Itu pun saat Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games yang digelar di Jakarta dan Palembang.
Plt Deputi V Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) I Nyoman Shuida menyatakan, pemerintah bersama stakeholder harus ikut berbenah diri.
"Sistem pembinaan atlet kita harus dibenahi. Harus ada evaluasi menyeluruh, dan dibutuhkan komitmen kuat baik dari pemerintah mau pun stakeholder untuk menjadikan olahraga sebagai program strategis," kata Nyoman dalam keterangan tertulis, Kamis (31/8).
Namun demikian, I Nyoman Shuida menyatakan, bahwa hal ini tidak menyurutkan rasa hormat dan bangga kepada atlet-atlet Indonesia. Namun, dia mengingatkan, perlu ada evaluasi demi kemajuan olahraga Indonesia.
"Seluruh atlet dan panitia yang tergabung dalam kontingen Indonesia sudah bekerja dengan sangat keras untuk mengharumkan nama bangsa. Perjuangan mereka nyata dan membanggakan. Namun tentu evaluasi perlu, kita akan selalu ingin bergerak maju," kata dia.
Semoga Indonesia kembali bisa menjadi raja di SEA Games dan menorehkan prestasi gemilang di ASEAN Games.