Cara Mengatasi Anak Agar Tidak Menjadi Korban Maupun Pelaku Bullying
AGEN POKERSejumlah kasus perundungan (bullying) belakangan ini sedang marak terjadi. Tak hanya terjadi pada remaja tanggung seperti sekolah menengah pertama, bullying juga terjadi di bangku perguruan tinggi.
DEWA JUDIMenurut psikolog konseling yang juga Dekan Fakultas Psikologi Universitas Mercubuana Muhammad Iqbal, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar anak-anak tak menjadi korban atau malah menjadi pelaku bullying.
POKER ONLINEHal sederhana tetapi sangat penting dilakukan orangtua adalah berkomunikasi dengan anak. Kedekatan dan ikatan (bonding) orangtua dan anak harus dibangun erat dengan komunikasi yang baik.
DOMINO ONLINE"Banyak anak itu bermasalah karena orangtua tidak pernah mengajak anak berdialog. Selalu mengatakan anak saya hebat, ranking, ranking, dan ranking, tetapi tidak pernah melihat akhlaknya, tontonannya apa," kata Iqbal usai diskusi.
JUDI POKERAgar anak tak menjadi pelaku bulyying, Ibal mengingatkan orangtua untuk selalu mengawas dengan lingkungan pergaulan si anak. Dia mengatakan, semakin orangtua pesimif, maka perilaku menyimpang itu akan lebih mudah terjadi.
"Lingkungan ini variabel penting. Kalau dia berteman dengan tukang bullying, akan menjadi tukang bullying dia," ucapnya.
Kemudian, apabila si anak sudah terlanjur berteman dengan kawanan yang suka melakukan bullying, orangtua harus sabar mengarahkan anak tersebut untuk agar tidak ikut-ikutan.
"Jangan dimarahi. Karena dengan dimarahi akan semakin marah. Bilang ke anak bahwa orangtua yakin si anak bisa berubah. Beri kepercayaan kepada anak," ucap Iqbal.
Iqbal menambahkan, sangat mungkin nasihan dari orangtua tidak didengan, dan justru teman paling keren dalam kelompok yang didengar dan dijadikan contoh. Dalam hal ini, Iqbal menyarankan, orang tua bisa menunjukan role model orang-orang dewasa terdekat yang berperilaku baik.
"Bisa abangnya, bisa ayahnya. Kalau anak tunggal bisa saudaranya, bisa remaja masjid, remaja gereja," ucap Iqbal.
Sementara agar tidak menjadi korban bullying, Iqbal mengatakan si anak harus diajarkan kemampuan ketegasan (assertiveness), berani mengatakan tidak, bahkan kalau perlu olahraga fisik dan bela diri.
Iqbal melihat, anak-anak yang menjadi korban bullying memiliki ciri-ciri umum pendiam dan penaku. Hal ini sayangnya bisa menjadi lantaran polah asuh yang salah dari orangtua.
"Mungkin karena selalu dimarahin, direndahkan. Itu yang membuat anak-anak ini (rentan) menjadi korban," kata Iqbal
0 komentar:
Posting Komentar