Hari Pertama Sekolah, Pelajar SD Tertimpa Tembok saat Bermain
Judi Poker Online. Pada hari pertama masuk sekolah di Sumenep, Madura, telah terjadi musibah. Bocah sd Moh Nozul Mubarok (11), pelajar SDN Juluk 2, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, tembok tugu pancasila yang roboh dan menimpa ia di halaman sekolah saat bermain bersama teman-temannya.
Akibat kejadian tersebut dua korban mengalami bengkak di bagian paha. Korban pun hanya di rawat di rumahnya karena korban tidak memiliki biaya pengobatan.
"Keluarga hanya membawa ke rumah karena kondisi ekonomi yang terbatas. Tapi kami khawatir tulang pahanya retak tertimpa tembok tuhu itu, makanya kami berencana akan memeriksakan karena Nozul nangis terus-menerus," kata Fajar (40), paman korban kepada wartaman di rumahnya, Senin (17/7/2017).
Sementara korban mengaku saat kejadian, dia dan teman-temannya bermain sambil menunggu jam masuk setelah istirahat. "Saya langsung menangis kesakitan, lalu ditolong teman-teman dan guru," tambah Moh Nozul.
Setelah kejadian tersebut korban mengluh kesakitan yang sangat luar biasa sehingga dia langsung di bawa pulang oleh keluarganya untuk di lakukan pengobatan atau dipijat karena korban tidak luka tapi hanya mengalami memar dan sangat kesakitan.
Akibat kejadian tersebut dua korban mengalami bengkak di bagian paha. Korban pun hanya di rawat di rumahnya karena korban tidak memiliki biaya pengobatan.
"Keluarga hanya membawa ke rumah karena kondisi ekonomi yang terbatas. Tapi kami khawatir tulang pahanya retak tertimpa tembok tuhu itu, makanya kami berencana akan memeriksakan karena Nozul nangis terus-menerus," kata Fajar (40), paman korban kepada wartaman di rumahnya, Senin (17/7/2017).
Sementara korban mengaku saat kejadian, dia dan teman-temannya bermain sambil menunggu jam masuk setelah istirahat. "Saya langsung menangis kesakitan, lalu ditolong teman-teman dan guru," tambah Moh Nozul.
Setelah kejadian tersebut korban mengluh kesakitan yang sangat luar biasa sehingga dia langsung di bawa pulang oleh keluarganya untuk di lakukan pengobatan atau dipijat karena korban tidak luka tapi hanya mengalami memar dan sangat kesakitan.
"Sementara ini dilakukan pengobatan pijat saja," jelas Moh Nozul.
Seluruh pihak keluarga mengaku sangat kecewa dengan pihak sekolah. Sebab, mereka dinilai lalai dalam pengawasan para pelajar yang sedang bermain. Apalagi, kondisi sekolah sedang ada rehap kelas sehingga begitu banyak material bangunan yang berbahaya bagi para pelajar yang sedang bermain.
Kepala Sekolah SDN Juluk 2, Moh Selamet mengaku sebenarnya seluruh pihaknya sering sekali melarang anak didiknya bermain di sekitaran tembok tersebut. Karena kondisi bangunannya sudah tua dan rencananya akan segera dibongkar.
"Lepas dari pengawasan sekolah, mungkin mereka tadi sebelum masuk mereka bermain berada di sekitar tempat itu dan terjadilah tembok roboh yang mengenai mereka," jelas Kasek Selamet.
Meski begitu, para pihak sekolah mengaku sudah mendatangi para keluar korban dan meminta maaf atas insiden kejadian yang telah terjadi. Jika ada pembayaran terkait dengan pengobatan korban, pihak sekolah siap memberi bantuan agar korban cepat sembuh.
"Ke depannya pihak kami akan melakukan pengawasan yang lebih ketat dalam hal pengawasan para murid saat bermain di sekolah," tegasnya.
0 komentar:
Posting Komentar