Gila, Orangtua Paksa Anak Bayar Rp 189 juta Jika Mau Menikah
Judi Poker Online. Lazimnya, orang tua akan bersukacita jika anaknya akan mengakhiri masa lajang. Beberapa orangtua konvensional malah khawatir jika anak-anaknya yang sudah berusia dewasa belum menikah.
Namun apa yang terjadi di Tiongkok ini sungguh aneh. Orangtua yang tak disebutkan namanya ini tiba-tiba menjadi kontroversi karena melarang anaknya menikah jika tak membayar uang sebanyak 189juta rupiah.
Baca Juga: Aksi Heroik Masinis Yang Rela Kehilangan kaki demi Seorang Nenek Tua.
Kisah mengenaskan ini terungkap setelah putri meraka yang berusia 32 tahun ini muncul di media sosial. Gadis yang bernama Tang Lu ini rencananya akan menikah dua tahun lalu. Setelah meminta ijin ke orangtua kandungnya, ia mendapatkan jawaban yang sangat mengejutkan.
Orangtua Lu mengatakan, ia harus membayar uang sebanyak 189juta rupiah dulu sebelum menikah. Alasannya, adik laki-laki Lu yang berusia 6 tahun lebih muda belum menikah. Karena itu Lu diminta untuk menunggu sampai adiknya menikah.
Uang sebanyak itu ternyata akan dipakai untuk membeli rumah buat adiknya yang akan menikah akhir tahun ini.
"Saya tidak berhutang apapun kepada keluarga ini, mengapa saya harus membayar uang sebanyak itu," tanya Lu mengatakan hal tersebut.
Lu menambahkan, ia sejak kecil diasuh oleh neneknya membesarkannya. Kedua orangtuannya bahkan tak pernah memperhatikannya sampai dewasa.
Ayah Lu tidak melunak namun justru kemarahannya memuncak. "Lu harus memberi uang dan jangan sampai sedikitpun berkurang. Ini bentuk tanggung jawab seorang kakak perempuan pada adiknya:, katanya.
Peristiwa itu menyulut kemarahan warganet. MEreka menganggap eksploitasi perempuan seperti yang dialami Lu sering terjadi pada keluarga Tiongkok.
Judi Poker Online. Lazimnya, orang tua akan bersukacita jika anaknya akan mengakhiri masa lajang. Beberapa orangtua konvensional malah khawatir jika anak-anaknya yang sudah berusia dewasa belum menikah.
Baca Juga: Aksi Heroik Masinis Yang Rela Kehilangan kaki demi Seorang Nenek Tua.
0 komentar:
Posting Komentar