Senin, 17 Juli 2017

Pengubahan Nama Laut Menjadi Laut China Natuna, ini Reaksi Beijing

Pengubahan Nama Laut Menjadi Laut China Natuna, ini Reaksi Beijing 




Judi Poker Online. Keputusan pemerintah Indonesai yang segera mengubah penyebutan nama Laut China Selatan menjadi Laut Natuna Utara, hal tersebut membuat banyak kritikan dari Tiongkok. Diwakili oleh Kementerian Luar Negerinya, Beijing mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan Indonesia 'di nilai tidak masuk akal'.

"Langkah pergantian nama itu tidak masuk akan dan tidak selaras dengan upaya standarisasi tentang mengenai penyebutan wilayah internasional," ungkap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang dalam sebuah konferensi pers. Demikian seperti yang diwartakan oleh CNN, Senin (17/7/2017).

"Kami berharap agar negara relevan dikawasan mampu berkaloborasi dengan China untuk tujuan bersama serta situasi di kawasan Laut China Selatan," ungkap Geng Shuang.

Sebelumnya, pada jumat 14 Juli 2017, Deputi I Bidang Kedaulatan Maritim Kemenko Kemaritiman Arif Havas Oegroseno menyebut bahwa pemerintah Indonesia secara resmi segera akan mengubah penyebutan nama Laut China Selatan menjadi Laut Natuna Utara.

"Di utara Natuna, kita berikan nama baru sesuai praktik yang sudah ada, yaitu Laut Natuna Utana," ungkap Arif Havas dalam acara kenferensi pers.

Arif Havas Oegrosono menjelaskan bahwa, Indonesia memang memilik kewenangan untuk memberikan nama di wilayah teritorial di Tanah Air. Ada pun untuk kepentingan pencatatan resmi secara internasional dapat dilakukan melalui forum khusus pencatatan nama laut, yakni Internasional Hydrographic Organization (IHO).

"Memang kita perlu mengupdate terus penamaan laut ini. Untuk PBB nanti kita akan berikan update juga bata yang sudah disepakati ini supaya masyarakat internasional mengetahui kalau lewat dia paham itu wilayah mana," katanya.

Pria yang sering dipanggil Havas itu juga mengatakan, penamaan Laut Natuna Utara harap disesuaikan agar sejalan dengan sejumlah kegiatan pengelolaan migas yang dilakukan di wilayah tersebut.

Selama ini, sejumlah kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas telah menggunakan nama Natuna Utara, Natuna Selatan atau North East Natuna dalam nama proyeknya.

"Jadi supaya ada satu kejelasan atau kesamaan antara landas kontinen dengan kolom air di atasnya, tim nasional sepakat agar kolom air itu disebutkan sebagai Laut Natuna Utara," ungkap Havas.

Seusai peta lama Indonesia edisi 1953, keterangan mengenai Laut China Selatan itu hampir mendekatik wilayah Laut Jawa.

"Jadi ujung Laut Jawa yang berbatasan dengan Selat Karimata itu pada 1953 masih dalam klasifikasi Laut China Selatan," ungkapnya.

Namun, karena peta 1953 itu merupakan dokumen lama, maka pemerintah terus melakukan pemukhiran dengan memasukan dan memberikan nama baru di sejumlah wilayah Nusantara.

Penamaan Laut Natuna sendiri, lanjut Havas, juga telah ditetapkan sebelumnya pada tahun 2002. Sementara penggunaan nama Natuna Utara telah dilakukan sejak eksplorasi migas pada 1970-an.

0 komentar:

Posting Komentar