Jumat, 06 Oktober 2017

SAAT DIPERIKSA POLISI TERKAIT SARACEN, RIANDINI MENGAKU TIDAK KENAL JASRIADI

SAAT DIPERIKSA POLISI TERKAIT SARACEN, RIANDINI MENGAKU TIDAK KENAL JASRIADI




Kuasa Hukum Bendahara Tamasya Al Maidah Riandini yaitu Agustiar mengaku, jika kliennya tidak mempunyai hubungan dengan kelompok jaringan ujaran kebencian dan Konten SARA, Saracen. Dan saat diperiksa, Riandini melalui kuasa hukumnya itu hanya ditanya sekitar 20 pertanyaan.

"Pertanyaan enggak banyak tidak sampai 20. Yang jelas dari keterangannya dapat diketahui. Dini sama sekali tidak tahu menahu dengan apa yang disebut Saracen atau apa," ujar Agustiar di gedung Siber Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Kamis (5/10).

Dari sekitar 20 pertanyaan yang ditanyakan oleh penyidik, salah satunya itu ditanyakan seputar hubungan antara Riandini dengan Ketua Saracen yaitu Jasriadi.

"Antara lain, kenal atau tidak yang namanya Saracen, Jasriadi. Klien kami mengatakan tidak mengenal, tidak tahu, dan pulang pas di ILC aja, enggak lebih dari itu," ujarnya.

Selain itu, Agustiar mengklaim, kliennya mengetahui Saracen lewat pemberitaan media massa.

"Dia tidak mengetahui sama sekali, hanya berita-berita di media itu. Tidak sama sekali. Dia tidak memesan iklan sama sekali, dia tidak. Intinya klien kami tidak berkaitan sama sekali dengan Saracen," klaimnya.

Terkait dengan adanya aliran dana kepada Saracen, kliennya itu mengaku jika tak ada aliran dana sama sekali, terutama ke Saracen yang dia mengaku kenal Saracen hanya dari berita di media.

"Tidak ada sama sekali. Tanyakan saja sama kakaknya. Karena dari pihak klien kami," tandasnya.

Sementara itu, kuasa hukum Dwiyani yaitu Burharudin mengatakan, jika kliennya itu diperiksa karena mempunyai kaitan dengan ketua kelompok Saracen.

"Masih sama dengan yang tadi berkaitan dengan tersangka Jasriadi, karna ada permintaan untuk memviralkan dan ada aliran uang sebesar Rp 1 juta disana," kata Burhanudin.

Permintaan yang diinginkan oleh Dwiyani terhadap Jasriadi yaitu untuk memviralkan suatu kejadian atau peristiwa seperti soal Tamasya Al Maidah. Hal itu dilakukan pada Pilkada 2017 lalu.

"Permintaan dari saksi Dwiyani ini untuk memviralkan tentang Tamasya Al Maidah. Pengumuman tentang adanya acara Tamasya Al Maidah, yang berkaitan dengan saksi-saksi Pilkada, berkaitan dengan Pilkada DKI kemarin 2017," ujarnya.

Postingan yang ingin diviralkan itu, ternyata meminta kepada masyarakat untuk menjadi saksi di setiap Tempat Pemilihan Suara (TPS) dekat rumah masing-masing. Dan uan untuk memviralkan postingan itu, Dwiyani memberikan kepada Retno bendahara Saracen.

"Undangan untuk mengajak masyarakat jadi saksi di TPS. Dan uang itu ibu Dwiyani sendirian yang kasih kepada Retno, bukan kepada Jasriadi. Tapi ibu Dwiyani kenal sama Retno, mereka hanya berkomunikasi lewat media sosial saja," tandasnya.

0 komentar:

Posting Komentar