Jumat, 13 Oktober 2017

SEBERAPA HEBAT SEBENARNYA KEMAMPUAN PARA PERETAS KOREA UTARA?

SEBERAPA HEBAT SEBENARNYA KEMAMPUAN PARA PERETAS KOREA UTARA?




Seorang pembelot Korea Utara yang juga mantan ahli komputer mengatakan kemampuan meretas negara pimpinan Kim Jong-un itu sudah di luar dugaan. Pernyataan ini menanggapi berita teranyar yang menyatakan Korut telah mencuri data dokumen intelijen, termasuk taktik perang Amerika Serikat-Korea Selatan.

Anggota parlemen Korsel dari Partai Demokratik Lee Cheol-hee mengatakan sejumlah dokumen intelijen dan foto dari militer AS termasuk materi yang dicuri oleh para peretas Korut.

Setidaknya sebanyak 235 gigabit data, setara 15 juta halaman dokumen telah dicuri oleh peretas Korut. Dan menurut Lee, ada 80 persen materi dicuri yang belum diketahui identitasnya. Di antara dokumen yang dicuri itu adalah rencana AS-Korsel untuk membunuh Kim Jong-un.

Pembobolan data ini diketahui terjadi pada bulan September tahun lalu. Pada bulan Mei, Korea Selatan mengatakan sejumlah data telah dicuri. Mereka juga menuduh Korea Utara yang mungkin telah memicu serangan siber, namun tidak memberikan rincian tentang apa yang telah dilakukan.

"Sungguh tidak masuk akal bagaimana cara materi itu bisa diretas," kata Lee.

"Ini bukan karena Korut sudah makin hebat dalam meretas, tapi karena pihak Korsel yang abal," ujar Lee.

Meski ada aturan ketat dalam penggunaan komputer di jajaran militer, Lee mengatakan ada 'celah' terbuka yang bisa dimanfaatkan peretas ketika jaringan internet dan ekstranet mereka terhubung.

Para peretas Korut dikabarkan mampu mencuri data lewat kode virus yang sudah ditanamkan di dalam perangkat lunak yang menyediakan layanan bagi sub kontraktor militer Korea Selatan.

Korea sebelumnya pernah dituding sebagai dalang di balik peretasan sejumlah badan pemerintah Korsel, bank, dan kantor media, namun Pyongyang membantah semua tudingan itu.

Pentagon mengatakan mereka tengah bekerja sama dengan Korsel untuk mengidentifikasi serangan peretas itu.

Sejumlah pakar keamanan siber menyakini kemampuan para peretas Korut sudah mencapai tahap yang 'cukup meruka'.

"Sunggu tidak terbayangkan apa yang mereka lakukan di Korea Utara," kata Jang Se-yul, mantan ahli komputer Korut yang membelot ke Korsel pada 2004 silam.

"Korut sudah menyiapkan serangan siber besar-besaran sejak awal 1990an. Mereka sudah lebih dari siap untuk menghancurkan infrastruktur Korsel kapan pun Kim Jong-un memerintahkan."

Jang menuturkan dia sudah menjalin komunikasi dengan mantan koleganya asal Korut yang bekerja di Shenyang, China, tahun lalu. Temannya itu mengatakan Pyongyang punya pasukan siber yang disebar ke China untuk menyamar sebagai pembuat program dengan tujuan meretas informasi keamanan yang berkaitan dengan Seoul dan Washington.

"Teman lama saya yang kini memimpin tim siber tertawa menyinggung soal keamanan siber Korsel. Mereka mengatan meretas jarngan Korsel itu sungguh mudah," kata Jang.

"Bagi mereka menyerang Korsel dengan rudal dan senjata nuklir itu cuma buang energi. Mereka mampu membuat seantero Korsel kacau balau ketika virus malware diaktifkan," terang Jang.

0 komentar:

Posting Komentar