Jumat, 20 Oktober 2017

BELASAN ANGGOTA POLDA BANTEN DIDUGA ANIAYA SISWA SMK DI DEPAN SEKOLAH

Seorang siswa SMK di Kota Serang bernama AS (17), Warga Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, diduga menjadi korban penganiayaan belasan anggota Polda Banten. Penganiayaan yang menyebabkan korban mengalami luka memar tersebut lantaran asmara segitiga.

BELASAN ANGGOTA POLDA BANTEN DIDUGA ANIAYA SISWA SMK DI DEPAN SEKOLAH




AS mengaku kasus itu berawal saat anggota Polda Banten berinisial RN berusaha mendekati kekasihnya. Perdebatan terjadi melalui chating atau percakapan pesang singkat antara keduanya.

Korban mengetahui RN merupakan anggota Polda Banten karena yang bersangkutan mengaku bertugas di Mapolda Banten. "Iya ngakunya ke saya tugas di Polda Banten," kata AS usai menjalani visum di RSUD Serang, Kamis (20/10).

Keduanya kemudian sempat cekcok di situs media sosial, karena AS menegur RN yang terus mendekati pujaan hatinya. Merasa tidak terima RN naik pitam.

TIdak sampai di situ, keesokan harinya RN mendatangi sekolah AS dan di situlah penganiayaan terjadi. RN tak sendiri, ada sekira 12 orang rekannya membantu RN.

AS mengaku diseret untuk dimasukkan ke dalam mobil, namun ia berontak. Salah satu pelaku kemudian berusaha memborgol korban.

"Saya berusaha supaya nggak masuk mobil. Saya jatuh langsung diinjak-injak. Hampir semua teman-temannya baik yang seragam maupun yang pakaian biasa memukul saya," kata AS.

Kejadian itu berakhir setelah pihak satpam sekolah dan guru melerai. Keributan itu tepat di depan gedung sekolah.

Sementara itu. orang tua korban Madroji (40) mengatakan, tidak terima atas perlakukan yang diterima oleh putranya tersebut. Dan pihaknya akan penuntutan terhadap para pelaku yang telah melakukan penganiayaan terhadap anaknya.

"Enggak terima saya anak saya di pukuli, saya aja orang tuanya enggak pernah mukul anak saya. Saya akan lapor, ke polda Banten," ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, korban didampingi orang tuanya telah melaporkan kejadian tersebut ke Mapolda Banten. Hasil visum korban diserahkan kepada penyidik untuk mendalami kasus tersebut. Wartawan masih berupaya mendapat klarifikasi dari pihak Polda Banten atas kejadian tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar