Senin, 20 November 2017

ANAK PUNK TEWAS DITIKAM BERSIMBAH DARAH, DIDUGA AKIBAT CEKCOK DENGAN SECURITY

ANAK PUNK TEWAS DITIKAM BERSIMBAH DARAH, DIDUGA AKIBAT CEKCOK DENGAN SECURITY




Pembunuhan sadis kembali terjadi di Kota Manado, Denny Sumarauw (28), warga Desa Onggunai, Kecamatan Pinolosian, Kabupaten Bolaang Mongondow, ditemukan dalam kondisi sangat mengenaskan.

Wajah korban penuh darah, serta mengalami satu tikaman di bagian dada kiri usai terlibat perkelahian dengan petugas keamanan kawasan Megamas Manado. Peristiwa itu terjadi di depan ruko warung Warfas Fahsion Serba 49000 kawasan Megamas, Minggu (19/11) menjelang subuh.

Keterangan seorang teman korban bernama Arjin Pakaya (20), warga Sangihe, berdomisili di Pasar Bersehati, malam itu korban yang tergabung dengan komunitas Anak Punk Manado seperti biasa berkumpul bersama mereka di kompleks Tv miring. Sebelumnya diketahui Sabtu (11/11) lalu, mereka sempat beradu mulut dengan Security Megamas karena datang menyuruh mereka keluar dari kawasan.

"Malam minggu sebelum kejadian ini, saya sempat bertengkar dengan salah satu teman saya, dan tiba-tiba datang beberapa security dan langsung memukul teman kami, namun kami masih bersabar dan mengalah," jelas Pakaya di Mapolresta Manado, Minggu (19/11) sore.

Nah, karena berpikir masalah itu sudah selesai, Sabtu (19/11) kemarin, komunitas anak punk Manado kembali ke tempat biasa mereka nongkrong. Saat hari menjelang subuh, kurang lebih sembilan security Megamas mendatangi tempat mereka berkumpul dan langsung main pukul. Sempat terjadi kejar-kejaran di antara mereka.

"Saya yang pertama mereka (security) pukul. Teman-teman saya tidak senang sehingga mereka membantu saya. Kami berhamburan dan saya sudah tidak tahu kalau saat itu posisi korban ada di mana," ucapnya.

Akibat perkelahian itu, dua pos kasir hancur karena aksi saling lempar batu. Setelah mulai aman, saksi mendengar korban sudah meninggal tergeletak di salah satu emperan ruko Megamas.

"Mendengar hal tersebut, saya kembali ke TKP dan menemukan korban sudah bersimbah darah, dan tidak bernyawa," ujar Pakaya.

Informasi tersebut langsung dilaporkan ke pihak kepolisian. Beberapa saat kemudian pihak Polsek Wenang dipimpin Kapolsek Kompol Syaful Wachid, bersama anggota Polresta Manado, langsung tiba di lokasi kejadian dan berhasil mengamankan belasan petugas pengamanan kawasan Megamas. Selanjutnya digiring ke Mapolresta Manado untuk diambilkan keterangan lebih lanjut.

Sementara jenazah korban diangkut menggunakan mobil patroli polisi dan dibawa ke RS Bhayangkara Karombasan untuk dilakukan autopsi, Kasubag Humas Polresta Manado AKP Roly Sahelangi, membenarkan adanya peristiwa tersebut.

"Belum pasti siapa yang menikam, namun sudah diamankan sejumlah security Medamas untuk diambil keterangan," ucap Sahelangi.

0 komentar:

Posting Komentar