SELINGKUHAN PRIA PENGANGGURAN TEWAS DENGAN MENGENASKAN
Kematian Maria Dina Natalia (23) mendatangkan duka mendalam bagi keluarga. Warga Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur itu tewas diduga dianiaya pria beristri yang menjadi kekasihnya, Rahmad Hidayat (27).
Maria dan Rahmad tinggal satu atap di indekos kawasan Samboja, Kutai Kartanegara. Usai menganiaya, Rahmad ikut membawa jenazah Maria ke RSUD AW Syachranie, Samarinda, Kamis malam. Alasan Rahmad saat itu, Maria meninggal karena sakit.
Kabar duka tersebut akhirnya sampai ke telinga ayah kandung Maria, Nicolaus terkejut melihat jasad anaknya sudah terbujur kaku.
Curiga anaknya tewas akibat dianiaya, Nicolaus melapor ke Polsek Samboja. Beruntung, tidak sulit mencari Rahmad. Dia kemudian diamankan terlebih dulu pagi kemarin oleh personel Polsek Samboja saat masih berada di Samarinda.
"Sebelumnya 2 sampai 3 hari lalu anak saya itu (Maria) kirim SMS ke kakaknya, kalau dia ditendang tiga kali di bagian leger kanan oleh Rahmad," kata Nicolaus.
Nicolaus menerangkan, putrinya dan Rahmad memang tinggal satu atap di Samboja sejak 2 bulan terakhir. Putrinya rela tinggal bersama meski Rahma sudah beristri dan punya 2 anak.
"Memang sering bertengkar dan dipukul Rahmad. Maria mengabarkan itu ke kakaknya, sering SMS ke kakaknya. Padahal Rahmad itu ketemu saya, orangnya pendiam," ungkap Nicolaus.
Kondisi jenazah Maria yang disimpan di ruang pendingin jenazah memprihatinkan. Terdapat lupa lebam bagian leher, jidat dan dada. Kondisi itu menguatkan dugaan Maria tewas tak wajar. Kendati demikian, Nicolaus tidak tahu persis persoalan mendasar, keduanya bertengkar.
"Yang jelas, dia ini (Rahmad Hidayat) harus dihukum seberat-beratnya," harap Nicolaus.
Dokter forensik RSUD AW Syachranie kemudian mengautopsi jenazah Maria. Hasilnya ditemukan sejumlah tulang yang patah di badan korban.
Tim dari Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Polres Kutari Kartanegara, mendampingi langsung proses autopsi, bersama dengan keluarga Maria. Hasil dari autopsi, menjadi informasi penting bagi polisi untuk mengusut kasus itu.
Keterangan diperoleh, hasil autopsi menunjukkan hasil mencengangkan. Korban Maria, mengalami patah tulang di bagian leher, dan juga di bagian dadanya. Patahnya tulang, diduga akibat hantaman yang dialami korban berulang kali.
"Autopsinya sudah selesai. Tulang di bagian lehernya patah," kata tante Maria, Elizabeth (45).
Rahmad, pendatang asal Mandaling Natal, Sumatera Utara mengaku hanya sekali menendang korban. Pria pengangguran itu mengaku tak tahu penyebab luka membiru di tubuh Maria.
"Saya tidak tahu kenapa badannya biru-biru begitu Pak, sampai kemudian meninggal. Saya cuma menendang di lehernya sekali saja," kata Rahmad dengan kondisi tangan terbogol.
Meski demikian selama indekos di Samboja, Rahmad mengaku sering bertengkar dengan Maria. Di antaranya gara-gara Maria meminta agar Rahmad tidak menjadi lelaki pemalas, dan mencari pekerjaan.
"Saya pernah diminta angkat beras, saya tidak mau," akunya.
Terus dicecar pertanyaan, Rahmad masih saja bingung Maria bisa meregang nyawa. Dia berulang kali membantah, tidak pernah memukuli Maria, di saat bertengkar.
"Tidak pernah saya pukul Pak. Saya cuma tendang di bagian sininya Pak (sambil menunjuk ke bagian leher kanan)," ungkap Rahmad.
Polisi masih menyelidiki kasus ini. Temasuk mendalami keterangan Rahmad yang diduga kuat sebagai pelaku penganiayaan hingga menyebabkan Maria meninggal dunia.
0 komentar:
Posting Komentar