KELAINAN SEKSUAL, SISWI SMK DISUKAHARJO MENYEBARKAN VIDEO PORNONYA SENDIRI
Seorang siswi di salah satu SMK Kecamatan Bulu, Sukaharjo berinisial IP, mengundurkan diri dari aktivitas belajar. Ia merasa malu setelah rekaman video adegan porno yang dibuatnya sendiri menyebar luas dikalangan pelajar setempat.
Ia bahkan telah diperiksa tim gabungan Polres Sukaharjo, sebagai korban. Polisi hingga kini masih menyelidiki kasus memalukan tersebut.
Tak hanya orang tua dan keluarga yang merasakan malu, Camat Bulu, Sunarjo Hadi Purnomo dan pihak sekolah pun ikut merasakan imbasnya.
Sunarjo tak mengelak jika pemeran dalam video tak senonoh berdurasi 5 menit itu merupakan warganya yang masih duduk di salah satu SMK di wilayah kerjanya.
"Memang itu warga kami, dia masih sekolah di SMK daerah kami," ujar Soenarjo, Rabu (15/11).
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, SMK tempat pelaku bersekolah, Dwi Kuranto mengakui jika pemeran dalam rekaman video adegan porno tersebut adalah siswinya. Namun saat ini siswi tersebut sudah mengundurkan diri.
"Benar itu salah satu siswi kami, tapi telah mengundurkan diri sejak Senin (13/11) kemarin. Orang tuanya yang menarik dari sekolah. Kami tidak bisa berbuat banyak, karena perbuatan itu dilakukan di luar sekolah," terangnya.
Dwi menerapkan, orang tua siswi tersebut telah mengurus berkas kepindahan anaknya ke sekolah lain. Mereka juga telah meminta maaf ke pihak sekolah.
"Orang tuanya bilang kalau IP mempunyai kelainan, sehingga berbuat tidak senonoh. Saat masuk pertama katanya dia foto bugil dan disebarkan ke teman-temannya, kami baru tahu setelah melakukan interogasi terkait video porno yang beredar," katanya.
Dwi mengisahkan, sempat memanggil IP untuk dimintai keterangan. Kepada guru BP, IP mengaku melakukan hal yang sama saat masuk ke sekolah ini. Sementara untuk video yang beredar saat ini, dia rekam pada Agustus seusai mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL).
"Kami sangat kaget dan tidak menyangka ada siswa kami yang berbuat seperti itu. Padahal para guru selalu menanamkan pendidikan karakter dan aturan yang tegas. Setiap ada siswa yang melanggar baik dari atribut sekolah maupun perilaku, kami mengambil tindakan sesuai dengan kesalahan yang dilakukan," pungkas Dwi.
0 komentar:
Posting Komentar