Selasa, 28 November 2017

PECAH KONFLIK, PERANG SUKU DI TIMIKA TAK TERHINDARKAN, SATU ORANG TEWAS TERPANAH

PECAH KONFLIK, PERANG SUKU DI TIMIKA TAK TERHINDARKAN, SATU ORANG TEWAS TERPANAH




Kepolisian Resor Mimika, Papuan, mengancam akan melumpuhkan para pelaku konflik perang suku di Kwamki Lama, Distrik Kwamki Narama, Kepolisian menegaskan akan mengambil langkah-langkah penegakan hukum tegas dan terukur kepada orang-orang membawa senjata tajam, seperti busur panah, parang dan tombak untuk saling membantai sesamanya warga.

"Saya tegaskan, kalau mereka tidak berhenti, maka kami akan lakukan penangkapan. Kalau ada perlawanan, kami akan," ujar Kapolres Mimika AKBP Victor Dean Mackbon di Timika.

Guna mencegah konflik 'perang suku' kembali pecah di Kwamki Lama, Polres Mimika terus memberikan imbauan kepada kedua kubu yang berseteru untuk tidak lagi saling berhadap-hadapan dan saling serang dengan senjata perang tradisional.

"Kami akan buatkan selebaran agari dipedomani oleh pihak-pihak yang betikai, dalam hal ini kelompok tengah, kelompok bawah dan kelompok atas. Tidak diperbolehkan membawa senjata tajam," ujarnya.

Kepolisian juga meminta dukungan para tokoh masyarakat dan tokoh adat dari masing-masing kubu untuk memenangkan warga mereka agar tidak lagi terlibat konflik yang hanya mendatangkan malapetaka bagi warga di kedua belah pihak.

Pada Senin (27/11) siang, Kapolres Mimika Victor Mackbon didampingi oleh Kapospol Kwamki Lama Iptu Y Hari Katang mendatangi masa kubu atas dan kubu bawah untuk dana imbauan agar mereka segera menghentikan segala bentuk kekerasan. Bentrok antarwarga di Kwamki Lama bermula dari kasus tewasnya Dedi Kiwak pada Sabtu (11/11).

Jenazah Dedi Kiwak ditemukan oleh aparat kepolisian di sekitar Check Point 28, dekat Bandara Mozes Kilangin Timika. Kondisi jenazah korban saat ditemukan penuh dengan anak panah menancap pada tubuhnya.

Korban yang merupakan warga kelompok tengah diduga dibunuh oleh warga dari kelompok bawah yang berafiliasi dengan kelompok atas. "Pelakunya sudah kami identifikasi, hanya sampai sekarang belum dilakukan penangkapan karena mereka lari-lari terus," kata Iptu Y Hari Katang.

Guna mencegah bentrok berlanjut, puluhan aparat Pospol Kwamki Lama dibantu satu pleton pasukan Brimob Detasemen B Polda Papua kini disiagakan di daerah rawan konflik itu. Sementara personel Shabara Polres Mimika disiagakan di sekitar Kampung Landu Mekar.

0 komentar:

Posting Komentar