Jumat, 01 Desember 2017

KPAD MENDATA VIRUS HIV/AIDS MENINGKAT DRASTIS DI PURBALINGGA, BAYI DAN BALITA TERINFEKSI

KPAD MENDATA VIRUS HIV/AIDS MENINGKAT DRASTIS DI PURBALINGGA, BAYI DAN BALITA TERINFEKSI




Penderita virus mematikan HIV/AIDS (Human immunodeficiency virus/infection and acquired immune deficiency syndrome) di Kabupaten Purbalingga meningkat tiga kali lipat dalam setahun terakhir. Salah satu kenyataan yang paling miris, banyak balita dan bayi yang terinfeksi HIV dari ibunya.

Menurut data Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Purbalingga, pada kurun 2010-2016, tercatat 168 kasus HIV/AIDS. Sebanyak 14 penderita di antaranya meninggal dunia. Sedangkan pada Januari-Oktober 2017 terdapat 60 kasus bahkan 12 di antaranya meninggal dunia.

Wakil Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, faktor resiko HIV/AIDS pada 2017 juga mengalami pergeseran. Jika pada kasus-kasus sebelumnya faktor risiko lebih pada kaum heteroseksual, pada 2017 ini banyak ditemukan kasus HIV/AIDS pada kaum lajang di kisaran usia produktif antara 18-26 tahun.

Bahkan ditemukan pula banyak balita dan bayi yang terinfeksi HIV dari ibunya. Tercatat saat pemantauan pekan layanan HIV/AIDS, ada 22 balita dan 10 bayi terinfeksi HIV.

"Sungguh saya sangat miris," ujar Tiwi saat memberikan sambutan pada acara Peringatan hari AIDS Sedunia (HAS) di Pendapa Dipokusumo, Kamis (30/11).

Tiwi berharap kondisi tersebut menjadi keperihatinan bersama. Sebab, kasus HIV/AIDS seperti fenomena gunus es. Kondisi yang terpantau hanya di permukaan namun yang sesungguhnya jauh lebih banyak dari pada yang terpantau.

"Saya yakin masih banyak penderita HIV/AIDS di luar data yang belum terdeteksi. Ini harus kita cari. Karena itu tahun ini kita lakukan pekan pelayanan HIV, untuk mencari penderita lain agar perkembangan virus HIV bisa ditekan sekaligus untuk melakukan deteksi dini," katanya.

Tiwi juga memintak epada para kader kesehatan, kepala Puskesmas dan KUA agar mendeteksi dini HIV/AIDS pada para Calon Pengantin (Catin). Setiap Catin yang akan menikah, hendaknya melakukan pre-skrining atau premarital test berupa tes HIV. Hal ini dimaksudkan sebagai salah satu upaya mengurangi penyebaran HIV.

"Di samping itu, ibu hamil di premester awal (3-4 bulan kehamilan-red) juga dihimbau untuk melakukan tes HIV," tambahnya.

Sekretaris KPAD, Heni Ruslanto menuturkan, pada peringatan Hari AIDS Sedunia kali ini lebih difokuskan pada upaya deteksi dini melalui kegiatan Pekan Layanan Kesehatan khususnya layanan VCT atau tes HIV/AIDS. Di Purbalingga, kegiatan yang telah dilaksanakan sejak 27 November dan akan berakhir pada 2 Desember, sampai Rabu kemarin (29/11) telah melakukan tes kepada 1.159 orang secara sukarela. Mereka terdiri dari masyarakat umum, catin, ibu hamil dan kalangan aparatur.

"Diantaranya terdapat hasil tes yang reaktif sebanyak 3 orang," katanya.

0 komentar:

Posting Komentar