KEDAPATAN SEDANG MENGGUNAKAN SABU, PILOT LION AIR TERANCAM DIPECAT
Maskapai Lion Air kembali mengalami masalah. Bukan lagi masalah persoalan teknis melainkan permasalah sumber daya manusianya.
MS, pilot Lion Air JT 924 Denpasar-Kupang terpergok sedang lagi asyik menyabu di sebuah hotel di Kupang, Senin (4/12) sekitar pukul 21.20 Wita.
Saat digerebek, aparat Satnarkoba Polres Kupang Kota menyita barang bukti berupa sabu seberat 0,3 gram, satu alat isap berikut pipet kaca, dua pemantik serta empat sedotan plastik.
Saat itu, tiga perempuan juga ikut digerebek. Diketahui, ketiganya juga awak kabin, namun, hasil tes urine mereka negatif.
"Mereka awak kabin, mereka beda kamar hanya petugas memeriksa kamar mereka. Sementara MS saat digerebek sedang mengonsumsi narkoba jenis sabu, di dalam kamar juga ditemukan satu botol minuman keras bermerek," katanya.
Manajemen Lion Air Group melalui Corporate Communication, Ramaditya Handoko membenarkan penangkapan tersebut.
Rama mengungkap jika MS masuk salah satu kapten pilot senior yang bergabung dengan Lion Air sejak 2014. Rama berdalih selama ini MS selalu berperilaku baik dan rekam medisnya tidak bermasalah.
Meski demikian, lanjut Rama, pihaknya tidak segan-segan memecat MS apabila terbukti memakai narkoba.
"Jika yang bersangkutan terbukti sebagai pengguna maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perusahaan termasuk pemberhentian sebagai pegawai," ucap dia di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (5/12).
Sudah menjadi rahasia umum jika maskapai milik Rusdi Kirana itu acap kali bermasalah. Seperti kerap mengalami delay alias keterlambatan penerbangan dari SDMnya tak luput dari masalah.
Kasus pilot Lion Air memakai narkoba pun bukan hanya kali ini.
Sebelumnya, co-pilot SH (34) beserta pramugara MT (23) dan pramugari SR (20) diciduk aparat Badan Narkotika Nasional (BNN) di wilayah Tangerang Selatan, Banten beberapa waktu lalu. Turut dibekuk bersama ketiganya seorang ibu rumah tangga. Mereka tengah asyik pesta narkoba jenis sabu dan ganja.
Kepala BNN Budi Waseso mengatakan, SH merupakan pilot yang masih menjalani pelatihan menggunakan pesawat baru. Menurutnya, SH merupakan pilot yang baru pindah ke maskapai penerbangan tempatnya bekerja saat tertangkap yakni Lion Air.
"Namun statusnya sudah menjadi pegawai," kata Budi Waseso dalam jumpa pers di Kantor BNN, Jakarta, Selasa (22/12/2015).
Selain itu, sempat viral di media sosial jika ada salah satu pilot yang kedapatan membawa anak dan istrinya masuk ke dalam kokpit dalam penerbangan.
Adalah Citra Rienanti, salah satu penumpang maskapai berlogo singa itu membeberkan semuanya di laman akun facebook miliknya.
Citra sempat berdebat dengan istri pilot berinisial DR tersebut, soal boleh tidaknya seorang penumpang masuk ke dalam kokpit.
Dia menduga sudah jadi kebiasaan sang pilot membawa masuk istri dan keluarganya ke dalam kokpit. Hal ini dinilai berbahaya, apalagi ada ratusan penumpang dalam pesawat JT 015 dari Denpasar ke Jakarta yang ditumpanginya.
Yang paling menghebohkan ialah ketika belasan pilot Lion Air mogok terbang. Praktis, aksi itu membuat ratusan penerbangan delay parah. Ribuan penumpang terlantar.
Aksi mogok terbang lantaran perusahaan tak kunjung membayarkan dana transpot pilot.
"Ada sekitar ratusan pilot yang mogok. Kami memperjuangkan hak atas uang transpot yang telat ditransfer," ujar DR seorang pilot Lion Air kepada wartawan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/5/2016).
Akibatnya terjadi penumpukan penunmpang di Bandara Sam Ratulangi Manado, bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Internasional Lombok, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan beberapa lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar