RESKI DIAMANKAN POLISI USAI MENGUNGGAH FOTO HOAX GANTUNG DIRI
Gara-gara ulah Reski Abadi (20), warga Daerah Lumpue, Kecamatan Soreang, Kota Parepare, Sulsel, yang memposting foto dirinya tengah bunuh diri dengan posisi menggantung gunakan lilitan sarung, anggota Polres Parepare jadi sibuk, Selasa (26/12). Kepolisian kemudian langsung melakukan gerakan quick respon mencari rumah Reski Abadi yang ditengarai akan bunuh diri itu melalui petunjuk yang ada di media sosial berupa akun facebook.
Alhasil, saat anggota kepolisian tiba di rumahnya, orang tua Reski Abadi sendiri kaget karena merasa anaknya aman-aman saja. Di saat bersamaan, saat polisi mendatangi rumah orang tuanya, Reski Abadi sempat lari. Namun akhirnya berhasil ditemukan oleh polisi sekaligus tiga temannya yang membantu buat foto aksi bunuh diri itu.
"Foto aksi bunuh diri dengan menggantung di lilitan sarung itu langsung viral di media sosial dan kita langsung bergerak cepat mencari rumah pelaku. Setiba di sana, baru kita tahu kalau tindakan gantung diri itu hanya hoax. Pelaku lakukan itu sekadar iseng," kata AKBP Pria Budi, Kapolres Parepare saat dikonfirmasi, Rabu, (27/12).
Lebih jauh dia menjelaskan, pengambilan gambar seolah-olah lagi gantung diri itu di rumah Reski Abadi dibantu tiga orang temannya. Dari keterangan tiga rekan pelaku, mereka akui membuat foto itu atas kerjasama mereka berempat dan hanya untuk konsumsi sendiri, sekadar bercanda dan iseng belaka. Tapi tidak tahu sama sekali kalau pemuda yang sehari-harinya bekerja sebagai kernet mobil pengangkut tabung gas itu akan mempostingnya di media sosial lengkap dengan keterangan gambarnya.
Adapun Reski Abadi sendiri saat diinterogasi mengakui kalau dia diam-diam yang memposting di media sosial, motifnya untuk mengetes apakah akan jadi viral atau tidak. Alhasil, foto itu benar-benar viral dan akhirnya menyibukkan polisi.
"Pelaku dan tiga rekannya kita amankan Selasa kemarin dan diperiksa sejak siang hingga jelang maghrib, sekaligus bersama orang tua masing-masing. Awalnya sempat akan dijerat UU ITE karena telah menyebar informasi atau berita bohong namun akhirnya kita lepas untuk dilakukan pembinaan setelah mereka berjanji tidak akan mengulang tindakan serupa disaksikan orang tua mereka," katanya.
Kapolres Parepare ini menghimbau kepada masyarakat agar bijaksana dalam bermedia sosial. Jangan sampai membuat hal-hal yang kontra produktif.
"Jangan buat keresahan di tengah masyarakayat, jangan buat ujaran kebencian, itu bisa kena UU ITE," pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar